DULU... aku tak begitu mengerti 'cara'mu
Ketika kau tak setuju dengan apa yang kumau,
ku anggap kau berada jauh di seberangku.
Tapi kau menghampiriku, berikan peluk cium-mu
Ketika aku tak suka larangan-mu, tak kudengarkan kata-katamu
Tapi kau lagi-lagi menghampiriku membisikkan kata-kata halusmu
Ketika aku tak suka saat kau mengaturku, ku anggap kau menjajahku
Tapi kau tak bosan-bosan menghampiriku, memelukku, menyanyikan lagu cintamu kepadaku.
KINI... ketika aku menjadi seorang ibu
Kumulai mengerti 'cara'mu,
Kau tak setuju bukan berarti kau tak mengerti aku,
Kau melarangku karena kasih sayangmu
Kau mengaturku karena cintamu
Menjadi seorang ibu... ternyata harus membuang egoku
Menjadi seorang ibu sepertimu...
ternyata tak semudah aku melihatmu dulu.
Ibu..maafkan aku.., kini kumengerti perjuanganmu
menghadapi ketidakmengertian aku tentang'caramu.
Ya Allah,
kasihilah kedua orangtuaku
sebagaimana mereka mengasihi aku sewaktu aku kecil.
Kata Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu -seorang sahabat Rasul yang sangat berbakti kepada ibundanya ; “Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Ibumu,” jawab beliau. Kembali orang itu bertanya, “Kemudian siapa?” “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanya orang itu lagi. “Kemudian ayahmu,” jawab Rasulullah. (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
“Dan Kami telah mewasiatkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandung sampai menyapihnya adalah tigapuluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a : "Ya Tuhaanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Al-Ahqaf: 15)
Ketika kau tak setuju dengan apa yang kumau,
ku anggap kau berada jauh di seberangku.
Tapi kau menghampiriku, berikan peluk cium-mu
Ketika aku tak suka larangan-mu, tak kudengarkan kata-katamu
Tapi kau lagi-lagi menghampiriku membisikkan kata-kata halusmu
Ketika aku tak suka saat kau mengaturku, ku anggap kau menjajahku
Tapi kau tak bosan-bosan menghampiriku, memelukku, menyanyikan lagu cintamu kepadaku.
KINI... ketika aku menjadi seorang ibu
Kumulai mengerti 'cara'mu,
Kau tak setuju bukan berarti kau tak mengerti aku,
Kau melarangku karena kasih sayangmu
Kau mengaturku karena cintamu
Menjadi seorang ibu... ternyata harus membuang egoku
Menjadi seorang ibu sepertimu...
ternyata tak semudah aku melihatmu dulu.
Ibu..maafkan aku.., kini kumengerti perjuanganmu
menghadapi ketidakmengertian aku tentang'caramu.
Ya Allah,
kasihilah kedua orangtuaku
sebagaimana mereka mengasihi aku sewaktu aku kecil.
Kata Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu -seorang sahabat Rasul yang sangat berbakti kepada ibundanya ; “Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Ibumu,” jawab beliau. Kembali orang itu bertanya, “Kemudian siapa?” “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanya orang itu lagi. “Kemudian ayahmu,” jawab Rasulullah. (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
“Dan Kami telah mewasiatkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandung sampai menyapihnya adalah tigapuluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a : "Ya Tuhaanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Al-Ahqaf: 15)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan