Huraian
Perjuangan melawan kemungkaran adalah menjadi dasar utama para nabi dan orang-orang yang beriman. Nabi Muhammad saw, seperti halnya nabi-nabi sebelumnya, menghadapi berbagai kesukaran sepanjang hidup baginda.
Baginda berkorban meninggalkan harta dan berhijrah ke Madinah demi kelangsungan dakwah Islam. Ini disebutkan di dalam al-Quran yang bermaksud:
"Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(al-Baqarah: 218)
Sebagai balasan atas pengorbanan tersebut, Allah memberikan khabar gembira dengan limpahan kebaikan dan rezeki di dunia. Hal ini disebutkan di dalam al-Quran yang bermaksud:
"Sesiapa yang berhijrah di jalan Allah, nescaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Sesiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dimaksudkan), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.."
(an-Nisaa:100)
Sesungguhnya orang yang benar-benar beriman sama sekali tidak merasa takut atau gementar apabila menghadapi musuh.
Semuanya adalah kerana keyakinan pada Allah bahawa Dia sentiasa bersama orang-orang yang benar seperti mana firman Allah S.W.T yang bermaksud:
"Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (iaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu ia berkata kepada temannya, 'Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.' Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentera yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(at-Taubah: 40)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan